Industri pengolahan komoditi hasil pertanian merupakan salah satu industri yang sangat mendesak dikembangkan di tanah air. Industri ini merupakan satu-satunya pilihan untuk membantu kalangan petani di tanah air guna memperbaiki nasib dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Sebab, hanya dengan mengembangkan industri pengolahan hasil
pertanian itulah akan terjadi proses nilai tambah terhadap berbagai komoditi pertanian yang pada gilirannya akan mampu memperbaiki nasib dan kesejahteraan petani.Langkah ini pula yang menjadi impian dan ambisi I Wayan Darma untuk mengembangkan industri makanan dodol dan keripik dari buah salak bali. Dia merasa sangat prihatin dengan kondisi para petani salak bali di wilayah Karangasem, Bali, khususnya di desa Sibetan, Kecamatan Bebandem yang merupakan tanah leluhur I Wayan Darma. Pada saat musim panen salak datang, seringkali para petani harus gigit jari karena harga buah salak anjlok. Selain itu, ketika musim panen produksi buah salah memang banyak, namun banyak diantara buah salak itu yang membusuk sehingga tidak dapat dijual.
Karena itu, mulai tahun 2004 I Wayan Darma mulai merintis usaha industri pembuatan dodol dan keripik dari buah salak secara kecil-kecilan. Di luar dugaan produk makanan dodol dan kripik dari buah salak ini ternyata banyak diminati kalangan konsumen sehingga I Wayan Darma pun semakin serius menggeluti usaha industri tersebut. Pada tahun 2004 itu pula I Wayan Darma secara resmi mendirikan CV. Duta Gunung Salak yang bergerak di dalam industri pembuatan makanan dari buah salak.
Kini produk dodol dan kripik dari buah salak buatan CV Duta Gunung Salak sudah dijual di sejumlah supermarket dan toko oleh-oleh di kota Denpasar, Bali serta di sejumlah toko oleh-oleh di Bandara Ngurahrai, Bali. Perusahaan kecil menengah tersebut kini memasarkan produk dodol dan keripik buah salaknya dengan merek Nanta Food. Walaupun kegiatan pemasaran masih terbatas di sekitar Pulau Bali, namun kalangan wisatawan domestik dari berbagai daerah di tanah air yang berkunjung ke Bali sudah sering membeli produk dodol dan keripik buah salak bali Nanta Food sebagai oleh-oleh.
Setiap minggunya CV Duta Gunung Salak memanfaatkan tidak kurang dari 100 kg buah salak untuk dijadikan bahan baku pembuatan dodol dam keripik. Dengan dibantu empat orang karyawan, CV Duta Gunung Salak mampu memproduksi dodol dan keripik salak yang higienis, lezat dan bergizi tinggi.
Untuk pembuatan dodol, buah salak yang sudah dikupas dan dibersihkan kemudian diparut dengan mesin hingga menjadi butiran-butiran halus. Hasil parutan buah salak itu kemudian dimasak/digodok selama tiga jam. Bersamaan dengan itu, dipersiapkan tepung terigu dan gula sebagai bahan baku tambahan yang kemudian dicampur dengan hasil godokan parutan buah salak. Campuran parutan buah salak, tepung terigu dan gula diaduk secara terus menerus sambil dipanaskan selama tiga jam. Setiap bahan adonan dodol buah salak mengandung komposisi yang terdiri dari 30 kg parutan buah salak yang dicampur dengan 1,5 kg tepung terigu dan 6 kg gula putih.
Setelah adonan matang baru diangkat dan selanjutnya didinginkan dengan cara diangin-angin selama satu malam. Kemudian campuran bahan yang sudah menjadi dodol itu dicetak menggunakan loyang. Hasil cetakan kemudian dikeringkan menggunakan mesin pengering elektrik atau bisa juga menggunakan panas sinar matahari dengan cara dijemur. Tahap selanjutnya bahan dodol yang sudah jadi itu kemudian dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan selanjutnya dikeringkan kembali dengan menggunakan oven kompor gas. Tahap terakhir adalah membungkus potongan dodol dengan plastik atau kertas, lalu dikemas dalam kardus yang telah disediakan sebelumnya.
Produk dodol buatan CV Duta Gunung Salak dapat tahan selama enam bulan tanpa menimbulkan perubahan warna, rasa maupun bau. Dengan daya tahan tersebut maka produk dodol buah salak merupakan alternatif yang sangat baik untuk pengolahan buah salak. Karena dengan cara itu produk dodol dapat disimpan cukup lama dan tidak mudah rusak/busuk.
Sumber : http://arifh.blogdetik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar